Sunday, December 2, 2012

Kapita Selekta dan Perbedaan Budaya


Dosen            : Andy Cory
Tema  : kapita selekta dan perbedaan budaya



Ditulis oleh: Regina Anggreani



Kapita selekta merupakan teori – teori atau konsep yang belum banyak dibahas di ilmu komunikasi seperti melakukan penelitian. Semua isu – isu yang berhubungan dengan interaksi manusia yang membutuhkan komunikasi dapat dibahas. Salah satunya adalah  ilmu komunikasi yang berkembang bagi masyarakat

·         Komunikasi kesehatan
interaksi antara dokter dengan pasien yang melibatkan komunikasi. Komunikasi itu banyak menggunakan teori – teori psikologi yang banyak di pelajari di ilmu komunikasi. Salah satu teori psikologi yang sering dipakai dalam komunikasi adalah teori SOR ( Stimulus Organism Response ). Teori ini memberi pengertian bahwa untuk memunculkan suatu tanggapan atau respon, didahului oleh rangsangan dan pemahaman orgaanisme / individu.
·         Komunikasi antar gender adalah komunikasi yang dilihat antar gender yang di sebabkan dari budaya. Perbedaan penggunaan gaya bahasa dan pandangan mengenai status sosial antara wanita dan pria berbeda.
·         Komunikasi militer adalah komunikasi yang  membahas isu – isu bersifat militer, politik, dan kenegaraan. Salah satunya yang membahas tentang perang dan sandi – sandi ( Code). Pemberitaan mengenai suatu kejadian dapat berbeda tergantung bagaimana pihak tersebut menyampaikannya. Pemberitaan dari media massa kadang – kadang memihak salah satu pihak. Contohnya adalah pemberitaan media massa A memihak pihak X sedangkan media massa B lebih intens memberitakan isu mengenai Y.

Komunikasi antar budaya adalah komunikasi antara dua orang atau pihak yang berbeda budaya. Komunikasi ini mencangkup lebih luas daripada sekedar pribadi atau personal karena mencangkup budaya yang terlibat. Salah satu contohnya adalah konflik budaya antar suku di Indonesia. Konflik tersebut awalnya bermula dari masalah personal, namun karena kebudayaan yang menempel pada orang tersebut member dampak kepada orang lain yang berbeda budaya, maka hal tersebut memicu konflik.





Konflik – konflik dapat dipicu karena berbagai hal, antara lain :
  • Sifat Etnosentrisme
Etnosentris adalah sikap yang menggangap budaya sendiri lebih baik daripada budaya lain, budaya dirinya paling benar dan paling bagus di bandingkan budaya lain.
Sifat seperti ini yang harusnya dihindari karena di Indonesia sendiri terdapat banyak sekali budaya yang berlainan. Perbedaan budaya ini harusnya tidak dijadikan akar konflik namun seharusnya digunakan secara positif untuk memperkaya warisan budaya bangsa.
Selain etnosentris, kita juga harus menghindari prasangka buruk dan stereotype yang buruk terhadap orang lain yang berbeda budaya. Stereotype adalah sikap dimana seseorang melakukan generalisasi mengenai sesuatu atau suatu budaya. Contohnya saat melihat orang dari wilayah tertentu, kita sudah berpikiran bahwa orang tersebut memiliki tabiat buruk seperti orang – orang lain yang sama sukunya dengan dia. Hal tersebut dapat menimbulkan konflik dan menghalangi hubungan baik yang mungkin terjalin.

Untuk menanggulangi stereotype, prasangka, dan sifat etnosentris, hal – hal berikut dapat dilakukan :
·         Pemahaman sejak kecil bahwa Indonesia dan seluruh belahan dunia ini memiliki  banyak suku dan budaya sehingga budaya satu dengan lainnya dapat saling menghargai dan tidak saling merendahkan.


  • Komunikasi antar budaya perlu ditingkatkan dengan harapan akan membangun hubungan baik antar 1 budaya dengan budaya lainnya.
  • Perbanyakan iklan – iklan layanan masyarakat yang mengingatkan untuk saling menghargai antar budaya agar tercipta kehidupan yang rukun dan saling menghargai.

No comments:

Post a Comment