Dosen : Andy Cory
Tema :
kapita selekta dan perbedaan budaya
Ditulis oleh: Regina Anggreani
Kapita
selekta merupakan teori – teori atau konsep yang belum banyak dibahas di ilmu
komunikasi seperti melakukan penelitian. Semua isu – isu yang berhubungan dengan
interaksi manusia yang membutuhkan komunikasi dapat dibahas. Salah satunya
adalah ilmu komunikasi yang berkembang
bagi masyarakat
·
Komunikasi
kesehatan
interaksi antara dokter dengan pasien
yang melibatkan komunikasi. Komunikasi itu banyak menggunakan teori – teori
psikologi yang banyak di pelajari di ilmu komunikasi. Salah satu teori psikologi
yang sering dipakai dalam komunikasi adalah teori SOR ( Stimulus Organism
Response ). Teori ini memberi pengertian bahwa untuk memunculkan suatu
tanggapan atau respon, didahului oleh rangsangan dan pemahaman orgaanisme /
individu.
·
Komunikasi
antar gender adalah komunikasi yang dilihat antar gender yang di sebabkan dari
budaya. Perbedaan penggunaan gaya bahasa dan pandangan mengenai status sosial
antara wanita dan pria berbeda.
·
Komunikasi
militer adalah komunikasi yang membahas
isu – isu bersifat militer, politik, dan kenegaraan. Salah satunya yang
membahas tentang perang dan sandi – sandi ( Code). Pemberitaan mengenai suatu
kejadian dapat berbeda tergantung bagaimana pihak tersebut menyampaikannya. Pemberitaan
dari media massa kadang – kadang memihak salah satu pihak. Contohnya adalah
pemberitaan media massa A memihak pihak X sedangkan media massa B lebih intens
memberitakan isu mengenai Y.
Komunikasi
antar budaya adalah komunikasi antara dua orang atau pihak yang berbeda budaya.
Komunikasi ini mencangkup lebih luas daripada sekedar pribadi atau personal
karena mencangkup budaya yang terlibat. Salah satu contohnya adalah konflik
budaya antar suku di Indonesia. Konflik tersebut awalnya bermula dari masalah
personal, namun karena kebudayaan yang menempel pada orang tersebut member
dampak kepada orang lain yang berbeda budaya, maka hal tersebut memicu konflik.
Konflik
– konflik dapat dipicu karena berbagai hal, antara lain :
- Sifat Etnosentrisme
Etnosentris
adalah sikap yang menggangap budaya sendiri lebih baik daripada budaya lain,
budaya dirinya paling benar dan paling bagus di bandingkan budaya lain.
Sifat
seperti ini yang harusnya dihindari karena di Indonesia sendiri terdapat banyak
sekali budaya yang berlainan. Perbedaan budaya ini harusnya tidak dijadikan
akar konflik namun seharusnya digunakan secara positif untuk memperkaya warisan
budaya bangsa.
Selain
etnosentris, kita juga harus menghindari prasangka buruk dan stereotype yang
buruk terhadap orang lain yang berbeda budaya. Stereotype adalah sikap dimana
seseorang melakukan generalisasi mengenai sesuatu atau suatu budaya. Contohnya
saat melihat orang dari wilayah tertentu, kita sudah berpikiran bahwa orang
tersebut memiliki tabiat buruk seperti orang – orang lain yang sama sukunya
dengan dia. Hal tersebut dapat menimbulkan konflik dan menghalangi hubungan
baik yang mungkin terjalin.
Untuk
menanggulangi stereotype, prasangka, dan sifat etnosentris, hal – hal berikut
dapat dilakukan :
·
Pemahaman
sejak kecil bahwa Indonesia dan seluruh belahan dunia ini memiliki banyak suku dan budaya sehingga budaya satu
dengan lainnya dapat saling menghargai dan tidak saling merendahkan.
- Komunikasi antar budaya perlu ditingkatkan dengan harapan akan membangun hubungan baik antar 1 budaya dengan budaya lainnya.
- Perbanyakan iklan – iklan layanan masyarakat yang mengingatkan untuk saling menghargai antar budaya agar tercipta kehidupan yang rukun dan saling menghargai.
No comments:
Post a Comment