AGENDA SETTING DAN FRAMING
Dasar pemikiran
teori agenda setting adalah di antara
berbagai topik yang dimuat media massa, topik yang mendapat lebih banyak
perhatian dari media akan menjadi lebih akrab bagi pembacanya dan akan dianggap
penting dalam suatu periode tertentu. Akan
terjadi sebaliknya bagi topik yang kurang mendapat perhatian media.
Setiap harinya media
massa mempunyai kemampuan untuk menyeleksi dan memberikan penekanan terhadap
beberapa topik. Redaksi menyeleksi berbagai informasi yang masuk berdasarkan
prioritas pentingnya suatu informasi. Hal ini menyebabkan publik menerima topik tersebut sebagai topik
yang penting bagi pemirsa / pembaca.
Agenda setting
sendiri baru menunjukan keampuhannya jika agenda media menjadi agenda publik.
Lebih hebatnya lagi jika agenda publik menjadi agenda kebijakan. Bernard C.
Cohen (1963) mengatakan bahwa pers mungkin tidak berhasil banyak pada saat
menceritakan orang-orang yang berpikir, tetapi berhasil mengalihkan para
pemirsa dalam berpikir tentang apa.
Untuk membangun
opini, kita dapat menggunakan media apa saja, tetapi jika tidak sejalan dengan
selera publik, maka berita atau topic yang diulang berkali-kali belum tentu
efektif.
Framing masih berkaitan denga agenda setting. Adanya proses
framing ketika realitas berita yang ada tidak ditangkap dan ditulis sesuai
dengan fakta, melainkan realitas sebaliknya dikonstruksi. Adanya framing
mengakibatkan terciptanya makna yang berbeda di benak khalayak yaitu sesuai
dengan apa yang disampaikan media.
Di post oleh : Albert Tamin
No comments:
Post a Comment