Sunday, September 23, 2012

Pengenalan Fotografi

 oleh Didit Anindita



Fotografi merupakan salah satu keahlian yang bisa dipelajari. Bidang ini banyak digeluti tidak hanya oleh anak muda tetapi juga oleh semua kalangan.Seperti yang kita tahu sekarang ini fotografi sudah menjadi hobi yang umum karena bisa dilihat banyak orang yang sudah memakai kamera SLR.
Di dalam fotografi,kita mengenal setting lensa yaitu :
1.       Aperture : Aperture adalah besarnya sinar yang masuk ke dalam kamera. Di dalam kamera, aperture akan muncul dalam bentuk f 2.8 ; f 4; f 5.6; f8, dan seterusnya. Semakin kecil angka, semakin banyak sinar yang masuk (bukaannya besar). Semakin besar angka, semakin sedikit sinar yang masuk (bukaannya kecil).
2.       Shutter Speed: Shutter Speed adalah kecepatan sinar yang masuk ke dalam kamera. Di dalam kamera, shutter speed akan muncul dalam bentuk 1/10 s, 1/25 s, 1/50 s, 1/100 s, 1/200 s dan 1/500 s.
3.       ISO atau ASA: ISO atau ASA adalah kepekaan kamera terhadap sinar. Biasanya, ISO berupa angka, 200, 400, 600, 800, 1600, dan seterusnya. Semakin kecil angka ISO , kamera akan semakin peka terhadap sinar. Semakin besar angka ISO, kamera akan kurang peka terhadap sinar.
Ada berbagai  macamjenis-jenis foto dalam fotografi :
1.       Panning fotografi
Panning fotografi adalah teknik memotret sebuah benda bergerak dengan kecepatan lambat. Kunci utama dari panning adalah kamera ikut bergerak dengan speed lambat. Hasil yang akan didapatkan adalah contohnya seperti berikut :


2.       Sport photography
Sport photography adalah foto yang diambil menggunakan lensa tele diatur dengan speed cepat.Lensa tele adalah lensa yang memiliki ukuran lebih besar dari 50mm, sedangkan ukuran yang kurang dari 50mm disebut wide agle. Dalam sport photography, objek yang difoto merupakan objek yang bergerak, tetapi ketika difoto objek tersebut akan diam (tidak blur) karena menggunakan kecepatan yang cepat.





3.       Zooming photography
Zooming photography adalah foto yang diambil dengan menggunakan lensa zoom. Pada foto ini digunakan kecepatan lambat. Lensa zoom merupakan 1 buah lensa yang memiliki berbagai ukuran yang bisa disesuaikan dengan keinginan sang fotografer. Sedangkan lensa fix merupakan sebuah lensa yang hanya memiliki 1 ukuran yang tidak dapat diubah-ubah.

4.       Black & white photography
Walaupun jenis foto ini dikatakan foto black & white, tetapi  sebenarnya terdapat 3 warna di dalamnya yaitu hitam , abu-abu dan putih. Warna abu-abu itu didapat dari adanya gradasi terang ke gelap atau sebaliknya yang biasa dikenal dengan zone system.Untuk melihat foto yang bagus, gradasi ini harus halus.

5.       Journalism photography
Biasanya journalism photography dibuat ke dalam bentuk essay photography atau yang biasa dikenal dengan foto seri.Foto seri terdiri dari beberapa kumpulan foto yang membentuk serangkaian kejadian.

Di bidang ini terdapat rumus komposisi dalam fotografi yang disebut dengan rules of third.Rules of third ini terdapat garis imajiner dimana kita meletakan objek.Tujuannnya adalah untuk membantu fotografer dalam meletakan objek dengan komposisi yang baik agar menarik untuk dilihat.Selain itu ada yang disebut dengan resolution photo.Resolution photo adalah kemampuan untuk membentuk gambar.Pada mata manusia, manusia dapat melihat 120 juta pixel sedangkan foto di dalam satu halaman majalah memiliki 9 juta pixel. Apabila seseorang sulit untuk menangkap sinar yang terlalu berlebihan , tandanya sinar tersebut sudah lebih dari 120 juta pixel. Sinar yang terlihat mata manusia terbagi menjadi tiga yaitu sinar ultra violet, sinar yang terlihat mata manusia dan sinar infrared.Faktanya, warna putih dalam foto merupakan area yang paling banyak mengandung infra merah.Sedangkan warna hitam merupakan area yang tidak bereaksi terhadap infra merah.
Nah, dengan membaca artikel ini, apakah kalian tertarik dengan bidang fotografi?Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kalian.

Diposting oleh: Devy Chastely


Saturday, September 22, 2012

Iklan dan Kekerasan Simbolik

By Endah Mawarni

Pengenalan iklan

Manusia sebagai makluk sosial tidak dapat terlepas dari komunikasi. Komunikasi yang secara etimologis berasal dari bahasa Latin communico memiliki arti “membagi”. Manusia berbagi pikiran,mendiskusikan makna, dan mengirim pesan. Dalam kehidupan sehari – hari tentunya komunikasi adalah hal yang mutlak. Komunikasi sendiri terbagi dalam berbagai jenis seperti komunikasi intrapersonal , komunikasi interpersonal, dan komunikasi publik. Selain itu komunikasi juga dapat berlangsung secara lisan maupun tertulis melalui verbal ataupun non-verbal.

Seiring perkembangan jaman dan juga hadirnya berbagai revolusi dan kemajuan teknologi,manusia mulai mengenal istilah periklanan. Kemajuan periklanan dimulai dari era terciptanya mesin cetak pertama oleh Gutenberg. Dewasa ini periklanan semakin meraja lela di pasaran. Periklanan adalah bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia. Periklanan dianggap sebagai salah satu bentuk komunikasi yang penting bagi pihak produsen maupun konsumen, di satu sisi iklan mampu membantu produsen mencapai keuntungan,di sisi lainnya iklan mampu memberikan alternatif bagi konsumen dalam mengambilkeputusan pembelian.

Begitu besarnya peranan dan pengaruh iklan semakin disadari oleh para produsen. Dewasa ini, semakin banyak biro – biro periklanan yang memproduksi iklan. Iklan sendiri telah bertebaran dimana – mana seakan tidak menyisakan ruang tanpa iklan.

Iklan berisikan pesan dan informasi produk yang ingin disampaikan oleh produsen kepada konsumen. Iklan – iklan tersebut dapat membentuk sistem nilai, gaya hidup, selera,dan budaya pada masyarakat. Iklan memberikan ciri pada produk tertentu dan membuat sifat produk tersebut memiliki arti / makna bagi kita. Contohnya pada iklan L-Men versi “ kerempeng mana keren” dan “ lebih berisi lebih keren “. Pada iklan tersebut ditampilkan sebuah perbandingan antara pria dengan tubuh yang berisi / berotot dan pria dengan tubuh kurus. Alur cerita bahkan tagline iklan tersebut jelas mempengaruhi dan mendoktrin pikiran konsumen bahwa pria dengan tubuh berisi jauh lebih dianggapmenarik oleh para wanita dibandingkan pria dengan tubuh yang kurus atau diiklan ini disebut “kerempeng”.

Iklan L-Men ini hanyalah salah satu iklan yang menanamkan sebuah pemikiran di benak masyarakat mengenai keunggulan produk mereka yangakan membuat para konsumennya mendapatkan keuntungan. langkah ini juga diikuti oleh iklan WRP versi “ show it off”. Alur certia dan tagline iklan tersebut juga mempengaruhi pikiran para penonton iklan bahwa tubuh yang diingini dan dapat membuat iri semua wanita adalah tubuh kurus yang berlekuk.

Iklan – iklan tersebut secara tidak langsung melakukan kekerasan simbolik pada pikiran kita tanpa kita sadari.  Seperti contoh konkret di Indonesia adalah iklan produk “Citra” yang menggembar –gemborkan pada masyarakat Indonesia bahwa “putih itu cantik”. Pernyataan ini menguntungkan bagi pihak Citra karena mereka mempromosikan produknya yang dapat memberikan keuntungan tersebut. namun bila ditelaah lagi, slogan tersebut merupakan kekerasan simbolik dalam mempengaruhi cara pandang masyarakat. Apakah memang benar hanya yang berkulit putih yang dianggap cantik? Jawabannya adalah tidak. Namunpada kenyataannya tagline tersebut berhasil mempengaruhi cara berpikir masyarakat Indonesia terhadap kecantikan.

Berdasarkan Pollay, fungsi iklan pada dasarnya terbagi menjadi 2, yakni informasional ( memberi informasi mengenai karakteristik produk ) dan trasformasional ( untuk mengubah sikap, gaya hidup konsumen, dan lain – lain ). Dulunya iklan hanya sebatas mengusung informasi mengenai karakteristik dari produk. Namun seiring berjalannnya waktu, semakin tingginya persaingan antara satu produk dengan produk lain yang berbeda merek, iklan dituntut menampilkan inovasi dan penempatan positioning yang menarik bagi konsumen.

Iklan adalah sesuatu yang diperoleh ketika menggunakan produk. Williamson ( 1978 : 20 ) mengatakan seseorang menggunakan produk yang diiklankan sebagai uang untuk membeli produk kedua yang secaratidak langsung tidak terbeli. Misalnya dengan memakai jam tangan Rolex, seseorang merasa memiliki prestige tinggi. Prestige tinggi itulah yang sebenarnya ingin dibeli oleh para pengguna Rolex.

Menurut  Baudrillard, seorang filsuf asalPrancis, iklan adalah bagian dari fenomena sosial (consumer society). Baudrillard membahas mengenai analisa produksi dan reproduksi pesan yang melibatkan peran dan citra pada masyarakat kontemporer.

Sebagai masyarakat yang hidup di jaman globalisasi yang penuh persaingan dalam periklanan, ada baiknya kita menyadari kekerasan simbolik di sekeliling kita. Tentunya dengan demikian kita dapat menentukan apa yang sebenarnya positif dan pernyataan yang hanya akan membawa dampak negatif dalam pemikiran kita.

Diposting oleh: Regina Anggreani